Search This Blog

Tuesday, August 18, 2015

Put On Your Make Up



Jaman SMA, ada seorang teman yang menanyakan pada saya kenapa saya mau gabung ngobrol bareng dia dan teman – temannya. Kaget sih denger pertanyaan kaya gini, alasannya dia berfikir kalau saya termasuk orang yang pilih-pilih teman yang “baik” saja. Well, mungkin saya termasuk orang yang ga gampang percaya sama orang lain tapi bukan berarti ga mau berteman lah ya. Bagi saya berteman sih sama siapa aja, bahkan meskipun saya tau kalau dia bukan orang yang”sama pribadinya” dengan saya, that’s no matter.
Ada kalimat bahwa bertemanlah dengan yang baik. Memang benar tapi kalau saya sih ga ditelan mentah-mentah keles :p Saya malah tertantang kalau berteman yang jelas berbeda dengan karakter saya, ini membantu saya berfikir dewasa loh. Mungkin sering saya ungkapkan bahwa kita sering men-judge sesuatu tanpa tau asal usulnya. Kata pepatah Arab, Manusia membenci apa yang tidak dia ketahui.
Banyak sekali hal yang menurut saya tak disangka dengan mengenal lebih dekat dibanding hanya gosip. Terkadang orang memiliki alasan kenapa berperilaku seperti itu, dan dari pada menghakimi seolah kita sudah menjadi pribadi yang benar saja mending kenali mereka atau diam saja. Toh saya juga bukan manusia yang bisa dibilang baik, saya hanya berusaha atau mungkin berpura-pura. Tak munafik lah kita tak jarang tak suka dengan perilaku seseorang tapi tak perlu membawanya kemana-mana. Penyakit yang saya takuti adalah tertutupnya mata hati kita hanya karna kebencian kecil, benar adanya kalau beribu kebaikan akan lenyap hanya dengan satu keburukan. Amit-amit lah ya...
Ada yang bilang bahwa hidup saya baik-baik saja, lempeng-lempeng aja, dan ga da masalah. Dalam hati (U don’t have to know me well and sometimes it’s better to be a secret :’)) mungkin agak alay tapi saya lebih bangga dibilang orang misterius hahaha... saya tak ingin pikiran saya banyak terbaca oleh orang. Katanya menjadi seorang muslim ketika senang jangan berlebihan dan sedihpun jangan berlebihan. Lebih baik bila biasa saja, tapi pasti ga lupa buat bersyukur dong. Ga jarang komentar “kamu bisa galau juga?” ya iyalah ya, namanya ja manusia yang berperasaan. Tapi tak perlu diumbar juga kan? Mungkin saya mulai alay kalau dengan orang yang benar-benar deket banget, itu pun bisa diitung jari.
Slama ini yang masih saya pelajari adalah how to put on your make up and hide your weakness. Okey, bukan berarti saya senang memakai topeng, tapi kadang kalanya lebih baik berpura-pura dibanding menyakiti diri sendiri dan orang lain. Mungkin karna saya tipe orang yang paling males buat berdebat kali. Tapi disini perlunya unggah ungguh, sopan santun dan pendidikan. Lalu bukan berarti saya ingin semua orang seperti saya, kita lahir dengan perbedaan and it’s beautiful! Mungkin saya bisa katakan ini adalah kelebihan sekaligus kelemahan saya yaitu untuk mendahulukan perasaan orang lain. Disini saya perlu pengetahuan kapan saat harus bertindak seperti itu atau kapan harus mengikuti keinginan hati.
Pada intinya, jangan membenci orang tapi bencilah perilakunya, jangan memaki ketika mengajari. Manusia bisa berubah kapan saja dan bukan hak kita untuk menghakimi sesuatu yang tak kita ketahui. Setiap orang adalah makhluk yang kompleks dan sulit untuk menyimpulkan dia orang yang bagaimana. Setiap orang bunyak sisi kelamnya dan mencoba mencari cahaya didalamnya adalah hal yang perlu kita pertimbangkan. To put on your make up is not only about to hide your darkness but also to look for something to learn from the others. Dari pura-pura baik menjadi kebiasan dan menjadi perilaku yang baik juga. Bisa karna terbiasa :D

Saturday, May 16, 2015

The Gift Of A Friend




Siapa penggemar Tinkerbell? Pasti ga asing sama soundtracknya yang dibawain Demi Lovato, the gift of a friend. Easy listening but very touching. Kalo diperhatiin setiap lirikya, mengajarkan kita arti kehadiran seorang teman dalam kehidupan kita.
Sometimes you think you’ll be fine by your side
Cause a dream is a wish that you make all alone
It's easy to feel like you don't need help
But it's harder to walk on your own
Bait pertama, menyadarkan kita bahwa memang mimpi kita, kita yang memutuskan dan kita kadang mrasa kita akan baik-baik saja tanpa bantuan tapi pada kenyataannya sulit untuk berjalan sendiri.

You'll change inside,When you realize
The world comes to life. And everything's bright
From beginning to end, when you have a friend
By your side,that helps you to find
The beauty you are when you open your heart
And believe in “The Gift Of A Friend”

Dari lirik berikutnya bisa kita artikan bahwa pada intinya kita akan menyadari arti kehadiran seorang teman yang akan membuat hidup kita lebih berwarna dan penuh makna.

And when your hope crashes down,
Shattering to the ground you, you feel all alone
When you don't know which way to go
And there's no signs leading you home, you're not alone

Dan ketika harapanmu tak seindah yang kau impikan, kau merasa sendiri bagai tak tau lagi untuk melangkah menemukan jalan pulang, tersesat, teman ada untuk mu, membantu mu menuntun mu kembali.

Well, memang yang namanya pertemanan bisa melebihi indahnya lirik lagu ini atau mungkin tak semudah yang kita bayangkan. Pertemanan bukan hanya ajang saling berbagi cerita kehidupan atau curhat-curhatan, tapi proses belajar menyayangi sesama dan memahami, belajar membuang ego dan menerima. Tak jarang ada yang bilang “qo temen gitu?” “musuh dalam selimut!” and bla bla bla, dan kata teman berubah menjadi musuh. Jadi tau betapa tipis jarak kata sayang dan benci. Banyak juga orang yang memilih sendiri dan tak percaya yang namanya teman, tapi bukan berarti berhak buat men”judge” bahwa dia orang yg ga punya teman karna ga pandai bergaul. Ini sama kaya kamu harus bermain detektif2an, mencari fakta sebelum menarik kesimpulan.
Saya sendiri ketika berperan sebagai teman, ada kalanya saya tak ikut campur dalam permasalahannya atau ketika dicurhatin saya ga ngasih saran apa-apa. Bukan berarti ga peduli tapi kadang emang perlu kamu menghadapi masalah seorang diri, jadi kamu tau sejauh mana kemampuan mu. Dan saya percaya sama quote “Never choose a friend without complete understanding and never lose a friend because of a small misunderstanding” Tak pernah memilih teman tanpa pemahaman yang penuh dan tak akan kehilangan teman hanya karna miskom belaka.

Tapi bukan berarti kamu memaksakan untuk memahami teman padahal kamu tak bisa, maka cukup terima dia apa adanya. “Sometimes you don’t have to understand everything, because sometimes it just needs to be accepted” Mungkin lebih baik membagi teman biasa, teman akrab, dsb dari pada “aku ga berteman sama dia”. We all know that it’s more difficult to find a friend than an enemy, don’t we?

Buat orang berkepribadian ekstrovert sih ga masalah buat bergaul dengan lingkungan baru sekalipun tapi lain halnya sama orang introvert kaya saya, ciaa ciiiaa....:D Orang-orang seperti saya perlu penyesuaian yang lebih lama. Tapi bukan berarti saya ga pengin menjalin sebuah hubungan pertemanan. Saya hanya tak tau harus memulai dari mana, biar suasana jadi enak gitu, makanya inget banget dulu jaman SMP sampe SMA slalu update majalah dan sebagainya buat tau trending topik yang biasa dibicarain anak muda wkwkwk... please jangan ketawa, because i’m trying to be good friend. Kalo ada teman yang ngajakin “main yuk!” misalnya pergi suatu tempat hanya untuk tujuan main, jujur itu hal yang sedikit aneh dan kejutan bagi saya. Karna bagi orang introvert mungkin yang namanya main, keluar dari (zona nyaman : keluar dari tempat tapa:semedi:kandang) tanpa tujuan yang jelas itu alot -_- karna orang – orang seperti kami akan cepat kehabisan energi ditempat ramai karna kami butuh waktu lebih banyak untuk sendiri.

Apapun itu, setulus apapun kita menyayangi, ga bisa dibaca karna hati ga kan bisa bicara. Tapi minimal bisa bangun rasa saling percaya. Dalam hubungan ga mungkin bakal berjalan mulus2 aja, gejolak pasti ada, tapi itulah yang bikin hidup lebih berwarna. Ayun loves you as always :p

Friday, January 30, 2015

Everlasting Love


“Kalo kamu besok punya anak, maunya dipanggil apa nih?” tanya saya pada teman satu kos, ya yang namanya perempuan kalo dah lagi ngobrol suka melintasi batas waktu dan zaman alias bisa kemana-mana. Teman saya waktu itu bilang “aku pengin anakku manggil bunda.”, saya terdiam sejenak berfikir [“aku apa yah?”] ya dari sekian banyak pilihan “mama! mama aja.” itu kata yang terucap dari saya. Mungkin percakapan ala kaya gini geli kalo dibicarain, secara rasanya terlalu dini :p but it’s ok I think.... ditengah obrolan “emang ada ya, bayi baru bisa ngomong, trus manggil ibunya BUNDA? ibu? umi?” ketus saya sambil berusaha memposisikan kalau saya jadi bayi, agak susah buat bilang vokal “U”, yang ada pasti “mama, mam, mam..” gitu saya kira.. sontak tawa pecah diantara kami, jangan tanya gimana ketawanya, ini perut sampe mules Bhahaha x-D
Well, saya ga bakal bahas panggilan apa yang mau disandang perempuan nantinya, tapi mau bahas sosok “mama” yang luar biasa ini wawww...
Hai mama, apa kabar? mama dimana-mana bahagia kalo tahu anaknya bahagia, so simple! tapi ga sesimple kelihatannya, sederhana tapi dalem banget!! ngalahin dalemnya samudra lirik lagunya kak Agnes hehe... Sedalem apa? yuk kita mengingat pengorbanan mama berikut ini :
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
“Dan kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.” (Luqman : 14)

Membaca ayat tadi saya tambah bersyukur, coba liat dalam Al-Qur’an ibu menyusui mempunyai aturan selambat-lambatnya 2 tahun. Kita kan tahu dalam dunia medis juga dianjurkan seperti itu, Maha Besar Allah dengan segala firman-Nya.
 وَالْوَالِدَاتُ يُرْضِعْنَ أَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ
Dan para ibu hendaknya menyusui anak-anak mereka selama dua tahun yang sempurna.” (Al-Baqarah: 233)
 Ok, agak out of story sih tapi mumpung masih di ayat ini, saya juga pernah mengalami nyeri, ada benjolan di payudara sebelah kiri, ini berlangsung beberapa hari dan bikin saya takut dengan segala macam pikiran negatif, karna waktu itu saya masih dalam periode menstruasi, saya tunda untuk memeriksakan ke dokter, karna waktu saya searching di mbah google pemeriksaan setelah mens kalo tidak salah setelah kurang lebih 8 hari. Deg-degan banget, and finnaly “ga pa2, Cuma radang aja.. bisa jadi karna menstruasi” kata dokter, fiuuuhh lega “ada yang perlu dihindari dok?” tanya saya, “yang penting kalo menyusui sampai 2 tahun ya”, dalam hati saya [“tenang yun, maksudnya kalo dah punya anak keles haha”] dan baca ayat tadi rasanya iman saya bertambah T.T InsyaAllah, aamiin.

Oke, enough intermezonya.. balik ke pengorbanan sosok mama nih,
1.     Mengandung
Mengandung! saya belum pernah ngalamin ini, but I always wondering how its like? “what amazing!!” . Bayangkan aja, ada manusia bawa manusia kecil lain ditubuhnya, dan selama 9 bulan 10 hari dibawanya.. tidur tak nyenyak, belum yang dapet morning sick (mual2 gitu), dan sebagainya, makan ga enak tapi mau gimana lagi? sikecil harus diasup makanan lewat ibunya kan? mengandung, I think it’s not easy but mama always happy when she was pregnant, I’m sure J
2.    Melahirkan
Wah ini yang menjadi hal yang sering dicemaskan oleh calon-calon mama buat pengalaman pertama kali buat melahirkan. Jangan ditanya, bayangin aja saya udah merasa ngeri dan sakit bukan main, tapi rasa takut ibu tertutup dengan rasa sayang dan berharap melihat sikecil lahir ke dunia, subhanallah.... sekarang juga ada proses melahirkan caesar, dengan berkembangnya IPTEK alhamdulillah bisa menekan angka kematian ibu saat melahirkan.
3.    Daily life
Dalam kehidupan sehari-hari bukan rahasia kalau kita bergantung sama mama, segala pekerjaan rumah yang tak terlihat tapi sangat melelahkan ini biasa mama lakukan, siapa yang suka susah dibangunin? hayo ngaku! mama sabar bener nglakuin rutinitas bangunin anaknya sehari-hari. Kadang kita kurang peka terhadap apa yang telah mama beri, tapi buat yang merantau untuk belajar atau berkerja barulah terasa... kaya kehilangan separuh hidup. “Ibu saya kerja, pekerjaan rumah ada rewang” tak jarang ada hal seperti ini. saya juga tinggal bersama nenek, mama berkerja di kota, tapi kalo pulang, langsung sederet masakan kesukaan saya terhidang, rumah jadi trasa lebih indah. Apapun itu, mama pasti punya alasan kenapa beliau memilih dirumah atau bekerja. Don’t be sad...

4.    As mother? as single parent?
Sebagai mama, tugasnya merawat dan mendidik anak. Mama adalah madrasah pertama buat anak, begitu katanya. Entahlah, mungkin masih terlalu dini tapi mungkin saya bisa rela melepas karir untuk mendampingi kelak anak saya, apalagi selagi mereka masih kecil dan masih sangat bergantung kepada orangtua. Mungkin ada yang bilang, ngapain sekolah tinggi kalo cuma buat jadi ibu rumah tangga sama ngurus anak? How could you say something like that? anak itu titipan Allah, mendidiknya adalah tugas sangat penting, selain tanggung jawab kita kepada Sang Pencipta. Bukankah hal baik bila anak dididik oleh ibu pintar? Tapi tak jarang juga mama yang tetap berkarir dan mengurus anak. That’s wonder women, right? yang penting bisa ngatur jadwal aja. Waktu sama anak juga penting.

Apalagi as single parent.... that’s hard. Mama saya, pernah menjadi single parent sampai saya duduk dikelas 2 SMP, mama tak mau menikah waktu itu karna takut saya depresi, karna baru saja melihat orangtuanya berpisah. Waktu itu saya berumur 4 tahun ketika orangtua bercerai, I was just a child, i don’t know any thing, what could i do was just crying. Saya sampai sekarang masih merasa bersalah karna tak bisa menghibur mama, hanya menangis dan mengeluh, menyalahkan keadaan, takdir saya. Tapi saya juga bersyukur karna mama saya adalah mama, saya bisa tumbuh dengan baik sampai saat ini. You are not perfect mother but you are the best one for me... no protes! I do love you. More than anyone, saya sadar perjuangan beliau tak tergantikan selamanya, dan saya tak tahu bagaimana caranya membalas cinta mama, rasanya tak pernah cukup! (ini ngetik mata ga jelas buat liat monitor karna dah banjir air mata huhu) yang bisa saya lakukan adalah berdo’a agar punya kesempatan membahagiakan beliau n panjang umur hingga melihat saya menikah, punya anak hingga cucu, aamiin...

Satu hal yang saya pelajari dari pengalaman perceraian orang tua saya, saat dulu hanya bisa menyalahkan keadaan, karna saya belum mengerti. Allah belum izinkan saya untuk mengerti, bisa jadi karna belum saatnya atau bisa jadi karna terlalu menyakitkan untuk saya waktu itu. Saya juga slalu ingat quote ini “you don’t have to understand everything, because sometime it doesn’t have to be understood but to be accepted!” well bahagia itu simple, bersyukurlah :-D saya sadar bukan hanya saya yang berusaha memulai hidup baru setelah perceraian orang tua, tapi mama dan bapa juga... Allah, slalu lindungilah kedua orang tua saya aamiin...


Cinta mama adalah everlasting love, bersyukur akan kehadirannya, menjadi anak bahagia adalah salah satu kunci kebahagiaan seorang mama. So be happy!!! If you can’t find a reason for smile today, remember her everlasting love for you... subhanallah....

Thursday, January 29, 2015

Life Is A Chosen

Assalamu’alaikum... Sudahkah kita bersyukur hari ini? well, kali ini saya ingin sharing apa yang saya rasakan dan saya pelajari hari ini. Sebenernya hal ini sudah sering saya alami, begitu pula saya yakin dengan teman-teman.
Dewasa ini saya merasakan bahwa angka pengemis di daerah saya maupun di kota saya kuliah meningkat. Ya tapi mungkin hanya perasaan saya karna belum pernah survey kan. Apalagi kalau liat berita-berita di TV wah Jakarta kaya gudangnya. Sering saya berfikir apa sebenarnya yang mengakibatkan orang memilih meminta-minta? ya tak jarang pasti berfikir kalau hidup jaman sekarang mencari pekerjaan susah, apalagi jika tak pernah menempuh pendidikan. Kadang sarjana pun masih ada yang nganggur.
Saya sendiri sering sekali mood menjadi berubah ketika melihat pengemis, ya bisa jadi sedih, nyesel, bersyukur juga karna “Ya Allah saya beruntung”. Terkadang ingin sekali bantu (ngasih duit) tapi kalo lagi di angkot atau kendaraan susah ngasih keluar, kadang naruh uangnya susah diambil, ga ada uang receh, dan sebagainya. Rasanya tu nyesek mending ga usah liat T.T Pernah suatu ketika saya dari stasiun  naik angkot, sepanjang jalan banyak pengemis terus saya jadi galau. Eeeeh pas turun dari angkot, saya baru tau kalau bapak supir cacat kakinya L kedua kalinya juga saya pernah naik angkot yang bapak supirnya kedua tangannya cacat. Dari melihat itu rasanya saya bukan apa-apa. Dijalanan banyak orang cacat yang jadi pengemis tapi masih ada beberapa orang yang memilih lebih bersyukur, menerima kekurangannya dan mencari rezeki dengan apa yang bisa dia lakukan. Contoh yang lain adalah ketika saya akan menaiki bus menuju stasiun. saya berpapasan dengan kakek mungkin umurnya sekitar 70 tahunan memanggul sapu-sapu lantai dengan jalan yang lambat dan agak tertatih. Sumpah rasanya pengin beli tu sapu 1 atau 2 buah kalau saja saya tak gugup untuk ke stasiun karna kereta tinggal 2 jam lagi berangkat sedangkan jarak stasiun menggunakan bus sekitar 1 setengah jam-an. Belum kalau bus itu harus berhenti di pasar. Sedih saya dengan kondisi seperti ini namun, saya sadari sekali bahwa kebahagian bukan sesuatu yang harus dengan uang yang berlimpah dan teman-temannya. Tapi kebahagiaan itu diciptakan, salah satunya dengan bersyukur dan saya berdo’a semoga kakek penjual sapu tadi adalah salah satu orang yang diberi Allah rasa syukur yang besar aamiin.
Segala hal yang disekeliling kita pastilah tak hadir begitu saja, tetapi ada hikmah disetiap langkah kaki kita. Banyak dari kita tahu mengenai cara bersyukur dan mengambil hikmah disekeliling kita namun, sulit untuk menyadarinya. Seperti numpang lewat saja dan tak ada artinya. Penting untuk kita lebih peduli terhadap orang-orang disekitar kita dan lingkungan. Dan (ingatlah) ketika Tuhan-mu memaklumkan,sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka azab-Ku pasti sangat berat.” (QS Ibrahim [14]:7)
Hidup adalah pilihan, life is a chosen ! seperti pepatah bahwa banyak jalan menuju Roma, yes! there are so many ways to reach a happines. Tapi kebahagiaan seperti apa yang kau inginkan adalah PR bagi masing-masing dari kita. Memang benar bahagia adalah ketika kita mampu bersyukur kepada Sang Pencipta, REMEMBER!! bersyukur tak sama dengan pasrah dengan kondisi! tetapi lebih kepada menghargai apa yang telah kita capai, ini mengenai menghargai dan instropeksi diri. Seperti kala saya menghadapi kegagalan dalam sebuah ambisi, memang tak mudah rasanya tapi bersyukur menjadikan saya brasa lebih hidup sebagai manusia yang memiliki Tuhan untuk bersandar kala tak tahu harus bagaimana. Because sometimes life is also competition, if you don’t win yet to reach your dream, you must remember that “Mungkin dia lebih pantas karna usahanya yang lebih dibanding dirimu atau memang dia yang lebih membutuhkan” see? but setelah semua itu bukan berarti kau berhenti melangkah. karna kegagalan sesungguhnya adalah ketika kau berhenti untuk mencoba. Let say alhamdulillah J

Tuesday, July 8, 2014

I’m not I was used to be

Yup,” saya bukan saya yang dulu” that’s right. selama 20 tahun 8 bulanan perjalanan hidup saya (sedikit mendramatisir :p), banyak yang terjadi dengan hidup saya, dari pemikiran, pemahaman sampai mimpi-mimpi yang saya sampaikan dalam do’a-do’a. jaman balita (keren kan umur 3 tahun masih inget nih :D)saya termasuk anak yang nakal loh, paling parah nyolekin jendela rumah tetangga pake sabun cuci sampe penuh (brani ga? :p), waktu itu saya masih tinggal di cilacap. umur 4 tahunan pindah ke pemalang dan memulai perjalanan sekolah disana. karna suatu masalah yang ga bisa diterima oleh saya (too small to understand :( huhu...)mungkin mempengaruhi psikologis saya kali ya,perilaku saya berubah 90 derajat (kurang ga?) jadi anak yang pendiam dan memilih banyak menghabiskan waktunya di rumah especially bed room (kayanya mpe sekarang? :D) 

Meskipun begitu tapi alhamdulillah masih sempet dong main kaya anak-anak lainnya, bersepeda sampe ke desa-desa tetangga (pernah nyungseb di adukan semen -_-), nyariin keong di sawah, main di sungai (pernah hanyut trus ditolongin orang yang lagi nyuci baju XD) sependiem-pendiemnya saya ya masih bikin masalah wkwk..

Jaman SD-SMP saya hidup dalam imajinasi-imajinasi yang saya buat. Makanya kurang gahol haha.. tontonannya barbie, kartun (sampe sekarang sih :D uwa a a..)tapi SMP kelas 9 udah mulai nontonin film-film yang berbau science (gaya dikit), lama kelamaan saya rasa pemikiran barat masuk kehidup saya, eits jangan mikir yang aneh-aneh lo yah..! saya sampe sekarang masih seneng nontonin film luar negeri bukan apa-apa tapi dibalik anak rumahan tapi masih punya jiwa petualang dikit-dikit lah he, tapi lewat film banyak tahu kondisi budaya, tempat-tempat yang belum pernah saya pijakkan. saya sadar bahwa dunia ga sesempit daun kelor, betul banget. Untuk memenuhi rasa haus saya akan dunia luar, saya biasa langganan majalah, setiap ke perpus rajin pantengin national geography. Jujur yah, sampe nyoba ngapalin nama-nama tempat di Atlas dunia yang gede di perpus wkwk... berharap suatu hari nanti saya pengin keluar dari kepompong dan terbang kesuluruh penjuru dunia #eeaa..

Selama itu pula saya masih plin plan sama mimpi sendiri, awaaaal banget tu pengin jadi pelukis, maklum waktu masih kecil mainannya dari awal dikasihnya crayon jadi gitu deh, tapi suatu saat saya gambar pasta gigi, temen bilang “yun, kamu gambar tremos yah?” #jleb! ya sudah lah kalo dilanjutkan berbahaya wkwk... sering nonton film ilmuwan-ilmuwan gitu, saya jadi berambisi pengin jadi ilmuwan (yg ini cukup bertahan lama), nonton the mummy, jadi pengin arkeolog (wuualah macem2, untuk nonton full house ga pengin nikah kontrak :p).


Nah, SMA tu merubah segala yang pernah saya pikirkan haha. Sebelumnya pokoknya jadi apa aja deh yang penting bisa pergi dari sini (indonesia), mungkin karna situasi dan kondisi yang bikin saya pengin pergi jauh. Alhamdulillah sih, segalau-galaunya saya waktu dulu saya curahkan ke rasa ingintahuan saya. saya habiskan banyak waktu untuk belajar (les hampir 1 minggu full), tapi jangan di ambil serius belajar bener-bener nih hehe.. waktu tu juga saya janji “no time for fall in love” (pengin ketawa? udah ketawa aja :p) karna saya takut , ya pokoknya takut lah #dilarang kepo saudara... kan ada kalimat gini “don’t you fall in love because u r lonely, but when u r ready” tuhhhh catet bae2k!

Kelas XI saya mulai dihujani pertanyaan oleh orang tua, “mau jadi apa?”, “mau lanjut sekolah dimana?”, yang cukup buat saya stres jujur -_-. kelas XI udah rajin carin beasiswa keluar negeri, pengin keluar, waktu itu saya pikir bisa nemuin bagian hidup saya yang hilang entah kemana dengan pergi jauh (alay badai...!)hingga pada akhirnya saya jatuhkan pilihan saya untuk menjadi seorang pengajar. Bukan karna lagi ngetrend atau gimana tapi udah panggilan jiwa tau! karna saya merasa bahagia hanya dengan berbagi ilmu, just it, simple but really meaning full for me :) Akhir-akhir ini saya sering galau dengan apa yang terjadi dengan diri saya. kadang saya bertanya-tanya kemana perginya A’yun yang dulu penuh ambisi dan keras kepala masalah mimpi? sering terlintas, saya mungkin bisa melakukan lebih bila saya seperti saya yang dulu. Tapi benarkah itu semua yang saya inginkan? bisakah dengan itu membuat saya bahagia kelak? itu pertanyaannya.

Saya tak menyalahkan apabila ada yang berkata “semakin dewasa mimpi mu semakin sederhana”, so what’s wrong with it? bagi saya pribadi mimpi tak harus sesuatu yang WOW menurut orang lain. Ketika ada seorang anak kecil yang bermimpi menjadi seorang pemadam kebakaran, apakah anda akan menertawakannya? Mimpi adalah sesuatu yang kita harapkan, sesuatu tanpa batasan terus mengisi hari-hari kita, bukan hal yang harus terlihat WOW dihadapan mereka tapi kau kehilangan kebahagiannmu yang sesungguhnya. Bagi saya mimpi sama seperti saya mencari kebahagiaan, apakah dengan mimpi ini saya bisa bahagia? jika iya maka saya tak salah memilih mimpi. Kemudian banyak yang salah menafsirkan jikalau kebahagiaan harus dengan materi yang berlimpah, tetapi banyak orang yang hidup sedehana jauh lebih bahagia karna mereka pandai bersyukur. Mungkin saya yang sekarang tak seperti yang dulu, “kemrungsung” dalam mengejar mimpi (yg saya tahu pada saat itu mimpi saya didorong karna rasa jenuh semata), tapi kini dengan mimpi yang baru saya menjalaninya lebih menyenangkan, jika mimpi adalah kebahagian maka saat ini saya sedang menjalani mimpi :). Kalimat “semakin dewasa mimpi mu semakin sederhana”,bukan melarang mu untuk bermimpi setinggi langit kawan, tapi sesungguhnya sebuah pertanyaan seharusnya semakin dewasa (bijak) kamu sudah semestinya bermimpi dengan landasan yang sederhana, maksudnya adalah bermimpi bukan untuk alasan bukan dari diri sendiri, tetapi karna kau punya harapan untuk bermimpi seperti yang kau inginkan dari dalam lubuk hati mu.


Mulai detik ini, ketika saya menyelesaikan tulisan ini, saya hanya ingin hidup bahagia dengan menjalani mimpi saya. saya tak pernah tau apa yang akan terjadi 10 tahun atau berapa tahun kedepan. Tetapi untuk saat ini saya bahagia dengan mimpi saya, dan itu lebih dari cukup. Tak ingin mempermasalahkan mengapa tak seperti yang dulu. Mungkin inilah proses pendewasaan, dalam meraih mimpi pasti ada saja ujian, tapi semoga do’a saya, saya akan tetap menjalani mimpi saya. Karna hidup saya berawal dari mimpi :) don’t be affraid to dream, it’s tottaly free but expensive for people who just affraid of risk.

 
see ya next post :D